flash vortex

Kamis, 15 Maret 2012

IPA - Massa


Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang membuat kita dapat merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa. Seseorang dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya, mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan gaya gesek inersia benda tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman kita mengenai massa, namun tiada satupun yang secara penuh dapat mewakili konsep abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai pengalaman manusia.
Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam penjelasan gravitasi dan inersia yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan tidak berhubungan. Namun, Isaac Newton menggabungkan fenomena-fenomena ini dan berargumen bahwa kesemuaan fenomena ini disebabkan oleh adanya keberadaan massa.
Satuan-satuan massa
Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Dalam satuan SI, massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat pula berbagai satuan-satuan massa lainnya, misalnya:
  • gram: 1 g = 0,001 kg (1000 g = 1 kg)
  • ton: 1 ton = 1000 kg
  • MeV/c2 (Umumnya digunakan untuk mengalamatkan massa partikel subatom.)
Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya. Namun pembedaan antara massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi tinggi.
Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan energi, adalah mungkin untuk menggunakan satuan energi untuk mewakili massa. Sebagai contoh, eV normalnya digunakan sebagai satuan massa (kira-kira 1,783×10−36 kg) dalam fisika partikel.
[sunting] Ringkasan dari konsep massa dan formalisme
Dalam mekanika klasik, massa mempunyai peranan penting dalam menentukan sifat-sifat suatu benda. Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya F adalah massa benda (m) dikalikan dengan percepatan a:
Selain itu, massa juga berhubungan dengan momentum p dan kecepatan v dengan rumus:
dan juga energi kinetik Ek dengan kecepatan, dengan rumus:
[sunting] Ringkasan konsep-konsep massa
Diagram di atas mengilustrasikan hubungan antara lima sifat-sifat massa beserta tetapan proporsionalitas yang menghubungkan kelima konsep ini. Tiap-tiap sampel massa dipercayai memiliki lima sifat ini, namun oleh karena nilai tetapan proporsionalitas yang besar, umumnya sangat sulit untuk memverifikasi lebih dari dua atau tiga sifat pada sampel massa tertentu.
*
Jari-jari Schwarzschild (rs) mewakili kemampuan massa menyebabkan pelengkungan ruang dan waktu.
*
Parameter gravitasional standar (μ) mewakili kemampuan benda masif melakukan gaya gravitasi Newton terhadap benda lain.
* Massa inersia (m) mewakili respon Newtonian massa terhadap gaya.
* Energi diam (E0) mewakili kemampuan massa diubah menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.
*
Panjang gelombang Compton (λ) mewakili respon kuantum massa terhadap geometri lokal.
Dalam ilmu fisika, kita dapat secara konseptual membedakan paling tidak tujuh corak massa ataupun tujuh fenomena fisika yang dapat dijelaskan menggunakan konsep massa:[1]
  • Massa inersia merupakan ukuran resistansi suatu objek untuk mengubah keadaan geraknya ketika suatu gaya diterapkan. Ia ditentukan dengan menerapkan gaya ke sebuah objek dan mengukur percepatan yang dihasilkan oleh gaya tersebut. Objek dengan massa inersia yang rendah akan berakselerasi lebih cepat daripada objek dengan massa inersia yang besar. Dapat dikatakan, benda dengan massa yang lebih besar memiliki inersia yang lebih besar.
  • Jumlah materi pada beberapa jenis sampel dapat ditentukan secara persis melalui elektrodeposisi ataupun proses-proses lainnya. Massa persis suatu sampel ditentukan dengan menghitung jumlah dan jenis atom-atom yang terdapat di dalamnya. Selain itu, dihitung pula eneri yang terlibat dalam pengikatan atom-atom tersebut (bertanggung jawab terhadap defisit massa ataupun massa yang hilang).
  • Massa gravitasional aktif merupakan ukuran kekuatan fluks gravitasional. Medan gravitasi dapat diukur dengan mengijinkan suatu objek jatuh bebas dan mengukur perpecapatan jatuh bebas benda tersebut. Sebagai contoh, suatu objek yang jatuh bebas di Bulan akan menerima medan gravitasi yang sedikit, sehingga berakselerasi lebih lambat daripada apabila benda tersebut jatuh bebas di bumi. Medan gravitasi bulan lebih lemah karena Bulan memiliki massa gravitasional aktif yang lebih kecil.
  • Massa gravitasional pasif merupakan ukuran kekuatan interaksi suatu objek dengan medan gravitasi. Massa gravitasional pasif ditentukan dengan membagi berat objek dengan percepatan jatuh bebas objek itu sendiri. Dua objek dalam medan gravitasi yang sama akan mengalami percepatan yang sama. Namun objek dengan massa gravitasional pasif lebih kecil akan mengalami gaya yang lebih kecil (berat lebih ringan daripada objek dengan massa gravitasiional pasif yang besar.
  • Energi juga bermassa menurut prinsip kesetaraan massa-energi. Kesetaraan ini dapat terlihat pada proses fusi nuklir dan lensa gravitasi. Pada fusi nuklir, sejumlah massa diubah menjadi energi. Pada fenomena pelensaan gravitasi pula, foton yang merupakan energi memperlihatkan perilaku yang mirip dengan massa gravitasional pasif.
  • Pelengkungan ruang waktu adalah manifestasi relativistik akan keberadaan massa. Pelengkungan ini sangatlah lemah dan sulit diukur. Oleh karena itu, fenomena ini barulah ditemukan setelah teori relativitas umum Einstein memprediksinya. Jam atom dengan presisi yang sangat tinggi ditemukan berjalan lebih lambat di bumi dibandingkan dengan jam atom yang berjalan di ruang angkasa. Perbedaan waktu ini dinamakan dilasi waktu gravitasional.
  • Massa kuantum merupakan perbedaan antara frekuensi kuantum suatu objek dengan bilangan gelombangnya: m2 = ω2k2. Massa kuantum sebuah elektron dapat ditentukan menggunakan berbagai macam spektroskopi dan utamanya berkaitan erat dengan tetapan Rydberg, jari-jari Bohr, dan jari-jari elektron klasik. Massa kuantum benda yang lebih besar dapat diukur secara langsung menggunakan timbangan watt.
Polip hidung adalah massa polypoidal yang timbul terutama dari selaput lendir hidung dan sinus paranasal. Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin, dll.
Penyebab Polip Hidung
Polip hidung biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. Beberapa faktor lain yang meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus) yang menahun, iritasi, sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi dan adanya pembesaran pada konka
Polip hidung sering ditemukan pada penderita:
Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Penderita biasanya mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara sengau.
Pengobatan Polip Hidung
Tujuan utama pengobatan adalah mengatasi polip dan menghindari penyebab atau faktor pemicu terjadinya polip. Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan menghilangkan polip. Operasi dilakukan jika polip mengganggu pernafasan atau berhubungan dengan tumor.
  • Pembedahan dilakukan jika:
  • Polip menghalangi saluran pernafasan
  • Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus
  • Polip berhubungan dengan tumor.
Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi. Sayangnya bila faktor yang menyebabkan terjadinya polip tidak teratasi maka polip hidung ini rawan untuk kambuh kembali demikian berulang ulang. Oleh sebab itu sangat diharapkan kepatuhan pasien untuk menghindari hal hal yang menyebabkan alergi yang bisa menjurus untuk terjadinya polip hidung
Rhinitis (putar / raɪnaɪtɪs /), umumnya dikenal sebagai hidung tersumbat, adalah istilah medis yang menggambarkan iritasi dan peradangan dari beberapa daerah internal hidung. Gejala utama dari rhinitis menetes hidung. Hal ini disebabkan oleh peradangan kronis atau akut selaput lendir dari hidung karena virus, bakteri atau iritan. Hasil peradangan dalam menghasilkan jumlah berlebihan lendir, biasanya menghasilkan pilek tersebut, serta hidung tersumbat dan pasca-nasal drip. Menurut studi terbaru diselesaikan di Amerika Serikat, lebih dari 50 juta orang Amerika penderita saat ini. [Klarifikasi diperlukan] Rinitis juga telah ditemukan untuk mempengaruhi lebih dari sekedar hidung, tenggorokan, dan mata. Ini telah dikaitkan dengan masalah tidur, kondisi telinga, dan masalah bahkan belajar [1]. Rinitis disebabkan oleh peningkatan histamin, yang paling sering dipicu oleh alergen udara. Alergen ini dapat mempengaruhi individu hidung, tenggorokan, atau mata dan menyebabkan peningkatan produksi cairan dalam area ini.
Isi
Rhinitis dikategorikan menjadi tiga jenis: (i) rinitis infektif termasuk infeksi bakteri akut dan kronis, (ii) alergi (vasomotor) mencakup rinitis otonom, hormon, obat-induced, rinitis atrofik, dan pengecapan, serta medicamentosa rinitis; (iii ) alergi rhinitis, reaksi mic dipicu oleh serbuk sari, jamur, bulu binatang, debu dan alergen hirup lain yang serupa. [2]
 Infeksi
Lihat juga: dingin umum dan Sinusitis

Rhinitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, termasuk flu biasa, yang disebabkan oleh Rhinoviruses dan Coronaviruses, atau sinusitis bakteri. Gejala flu biasa termasuk rinorea, sakit tenggorokan (faringitis), batuk, kemacetan, dan sakit kepala ringan.
 Vasomotor rhinitis

Non-alergi rhinitis mengacu pada pilek yang tidak disebabkan oleh alergi. Non-alergi rhinitis dapat diklasifikasikan sebagai rinitis non-inflamasi atau peradangan. Salah satu jenis yang sangat umum non-inflamasi rhinitis, non-alergi yang kadang-kadang bingung dengan alergi rhinitis vasomotor disebut, [3] di mana non-alergi tertentu pemicu seperti bau, asap, asap, debu, dan perubahan suhu, menyebabkan rinitis . Masih banyak yang harus dipelajari tentang entitas ini, tetapi berpikir bahwa ini non-alergi memicu menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada lapisan hidung, yang menghasilkan pembengkakan, dan drainase. Rinitis vasomotor dapat hidup berdampingan dengan rhinitis alergi, dan ini disebut "rhinitis campuran." (Alergi Middleton Prinsip dan Praktek, edisi ketujuh.) Patologi rhinitis vasomotor muncul untuk melibatkan inflamasi neurogenik PMID 18651116 dan saat ini belum dipahami dengan baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan. Rinitis vasomotor tampaknya secara signifikan lebih umum pada wanita dibandingkan pria, menyebabkan beberapa peneliti percaya bahwa hormon berperan. Secara umum, usia onset terjadi setelah 20 tahun, berbeda dengan rhinitis alergi yang dapat dikembangkan pada usia berapa pun. Individu yang menderita rinitis vasomotor biasanya mengalami gejala sepanjang tahun, meskipun gejala-gejala dapat diperburuk pada musim semi dan musim gugur ketika perubahan cuaca yang cepat lebih umum [4]. Sebuah Diperkirakan 17 juta warga negara Amerika Serikat telah rhinitis vasomotor. Para azelastine antihistamin telah terbukti efektif untuk alergi, campuran, dan rinitis vasomotor [5] flutikason propionat atau budesonide (keduanya steroid) dalam bentuk semprot hidung dapat juga digunakan untuk pengobatan simtomatik..
alergi
Artikel utama: rhinitis alergi
Serbuk sari dari berbagai tanaman yang umum dapat menyebabkan demam.

Rinitis alergi atau hay fever adalah ketika alergen seperti serbuk sari atau debu yang dihirup oleh individu dengan sistem kekebalan tubuh yang peka, memicu produksi antibodi. Antibodi ini terutama mengikat sel-sel mast, yang mengandung histamin. Ketika sel-sel mast dirangsang oleh serbuk sari dan debu, histamin (dan bahan kimia lainnya) yang dirilis. Hal ini menyebabkan gatal, bengkak, dan produksi lendir. Gejala bervariasi dalam tingkat keparahan antara individu. Individu sangat sensitif dapat mengalami gatal-gatal atau ruam lainnya. Partikulat di udara tercemar dan bahan kimia seperti klorin dan deterjen, yang biasanya bisa ditolerir, sangat dapat memperburuk kondisi.

Temuan fisik karakteristik pada individu yang memiliki rinitis alergi meliputi pembengkakan konjungtiva dan eritema, pembengkakan kelopak mata, kelopak mata bawah stasis vena, lipatan lateral pada hidung, hidung turbinat bengkak, dan efusi telinga tengah [6].
 medicamentosa Rhinitis
Artikel utama: medicamentosa Rhinitis

Ini adalah kondisi kemacetan pulih hidung yang disebabkan oleh penggunaan dekongestan topikal diperpanjang (misalnya, oxymetazoline, phenylephrine, xylometazoline, dan semprotan hidung naphazoline) yang bekerja dengan konstriksi pembuluh darah pada lapisan hidung.
 rinitis atrofi kronis
Artikel utama: rhinitis atrofi kronis

Rhinitis kronis berupa atrofi selaput lendir dan kelenjar.
Rinitis sicca

Kronis berupa kekeringan selaput lendir
rhinitis Polypous

Rhinitis kronis yang berhubungan dengan polip dalam rongga hidung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar